TUGAS GLOBALISASIPERUBAHAN PERSPEKTIF SOSIAL BUDAYA KONTEMPORER
   
ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
PERUBAHAN PERSPEKTIF SOSIAL BUDAYA KONTEMPORER

LATAR BELAKANG
Globalisasi sebagai pintu masuk untuk melangkah ke dunia luar dan dapat memperoleh perkembangan dunia dalam berinteraksi dengan dunia laur. Akan tetapi, masuknya globalisasi tidak semata-mata berdampak positif akan tetapi memiliki dampak yang negatif. Pola pemikiran yang setiap individu tidak dapat disalahkan akan tetapi perlu adanya korerasi antara pemikiran dan budaya yang saling berimbang yang akan berdampak pada lingkungan budaya. Globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan, misalnya : nilai-nilai budaya yang menurun, norma dan etika terjadinya pergeseran, menurunnya rasa nasionalisme, menurunnya penggunaan Bahasa daerah sendiri. Sifat kekeluargaan, gotong royong dan kehilangan kepercayaan diri dan lain sebagainya.
Diperlukan adanya peran pemerintah melalui kebijakan-kebijakan agar dapat menciptakan suatu keharmonisan dan keberlangsungan nilai-nilai kebudayaan di Indonesia. Harus adanya perimbangan perimbangan kultural atau budaya dari pada mata-mata ekonomi yang merugikan suatu perkembangan kebudayaan dalam kebijakan yang dirumuskan. Menanamkan politik identitas yang harus diselenggarakan masyarakat Indonesia.
A.    Pendahuluan
Definisi kebudayaan yang “klasik” seperti berasal dari Tylor yang melihat kebudayaan sebagai “sesuatu kesatuan kompleks yang terdiri dari pengetahuan, kepercayaan, hukum, moralitas dan ada istiadat,” (1973: 83 ). Dalam perkembangan antropologi juga menghasilkan beragam kebudayaan. Koentjaraningrat (1985: 180 ), mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar. Dengan definsi diatas, kebudayaan yang berkembang saat ini memiliki sifat yang dinamis, di karenakan adanya perkembangan globalisasi diberbagai aspek kehidupan manusia. Kebudayaan sendiri bersifat fundamental dalam disiplin ilmu antropologi. Akan tetapi, tantangan yang kebudayaan sendiri. Perkembangan globalisasi ini yang menyebar di setiap aspek kehidupan tentu saja berdampak terhadap perubahan budaya. Dalam dampak perubahan buadaya terbantu dengan adanya teknologi informasi, sehingga dampak perubahan budaya dapat di lakukan melalui media massa dan media sosial. Karena dengan adaya internet menjadikan media yang paling dominan dalam menyebar dan merubah suatu kebudayaan di era globalisasi. Media sosial saat ini merupakan saluran yang berpengaruh dalam pemasaran budaya yang dapat menjadikan masyarakat menjadi konsumen suatu budaya. Bila hal itu sudah terjadi maka pergeseran-pergeseran nilai-nilai yang terdapat di berbagai intrumen akan memudar. Sudah bukan menjadi suatu hal yang lumrah akan tergerusnya pergeseran budaya dengan budaya asing.

 B.  Rumusan Masalah
1). Globalisasi perspektif kebudayaan ?
2). Pengaruh Globalisasi terhadap plurarisme kebuadayaan manusia di Indonesia ?
C. Pembahasan
            Globalisasi berlangsung di semua aspek kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain-lain. Teknologi informasi dan komunikasi menjadi faktor utama dalam globalisasi. Sehingga hal tersebut dalam mempercepat tersebarnya informasi ke semua penjuru dunia. Indonesia salah satu termasuk negara yang terkena dampak dengan adanya globalisasi itu sendiri. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh yang bersifat positif dan bersifat negatif. Sosial budaya yang terjadi saat ini dalam keadaan kondisi yang sangat memperhatinkan dikarenakan turunnya budaya asli sautu daerah atau suatu negara. Krisis etika dan nilai norma yang terjadi dikalangan masyakarat saat ini. Perspektif dari kebudayaan sendiri dalam menghadapi era globalisasi sendiri dapat di posisi dalam dua hal yaitu positif negative
             Nilai-nilai pluralitas kebudayaan yang ada di Indonesia sudah berkembang sejak lama. Nilai-nilai yang telah di wariskan leluhur yang sudah melekat di masyarakat Indonesia semakin hari semakin terkikis, salah satu sebabnya adalah globalisasi keterbukaan Indonesia pada masyarakat global pada satu sisi membawa dampak positif dan di satu sisi nilai-nilai traditional kebudayaan Indonesia justru terkikis karena adanya peradaban modern yang di bawa arus globalisasi. Globalisasi seakan melunturkan nilai-nilai traditional dari masyarakat Indonesia  semisal tradisi gotong royong yang menjadi kebudayaan masyarakat Indonesia seakan sudah semakin jarang di temui, masyarakat menjadi lebih Individualis dan melupakan nilai-nilai traditional yang telah di wariskan leluhur. Seharusnya nilai-nilai traditional masyarakat Indonesia ini tetap di pertahankan dan tidak luntur karena adanya arus globalisasi. Pergeseran dan perubahan yang terjadi pada kalangan mileniall saat ini merupakan salah satu dampak dari platform media sosial kecenderungan dari kalangan milenial tersebut membawa ke arah kompleksitas dari arus globalisme. Ada yang berdampak positif dan ada yang berdampak negatif, dari segi positif dampak media sosial bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, mempermudah komunikasi dan sebagainya. Dari segi negative dampak media sosial yaitu dapat membuat seseorang mempunyai sifat Introvet ( menutup diri ), kecanduan akan adanya media sosial dan melupakan nilai-nilai traditional bangsa. Bahkan anak yang belum mengerti nilai-nilai sosial pun tak jarang mempunyai akun media sosial. Pendidikan kewarganegaraan sudah tentu di butuhkan tetapi sepertinya pemerintah juga harus mengadakan Pendidikan moral agar nilai-nilai toleransi dan budi pekerti luhur tidak sepenuhnya hilang dari masyarakat Indonesia.
            Dampak globalisasi menurut perspektif sosial budaya banyak tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini. Sehingga membuat pola pikir menjadi lebih terbuka akan faham globalisme itu sendiri. Kebanyakan masyarakat Indonesia yang memiliki pemikiran yang bersifat fundamentalis atau tradisional berubah menjadi fragmatis. Dinamika tantangan sosial budaya dari bangku akademisi hingga masyarakat lokal atau masyarakat awam lebih membanggakan suatu kebanggaan negara lain. Dampak dari segi sosial di bidang konstruksi sosial yang membuat suatu kebanggaan atas dirinya sendiri, mementingkan egocentric, membutuhkan pengakuan dari lingkup sosial. Dari pernyataan tersebut dapat mengusur nilai-nilai tradisional seperti menghormati orang yang lebih tua akan tetapi saat ini cenderung menghormati orang yang lebih mempunyai banyak gelar. Bahkan pada saat berinterarksi di lingkup sosial seseorang yang tidak mempunyai suatu gelar seakan di batasi atau tidak di anggap penting aspirasinya, hasil konstruksi sosial ini merupakan dampak dari arus globalisasi.Globalisasi juga membawa paham kapitalisme yang sudah tertanam dalam struktur sosial masyarakat Indonesia sebagai contoh perubahan sikap masyarakat Indonesia yang memilih bertransaksi di waralaba dari pada usaha mikro atau pasar tradisional.
Sehingga, upaya yang harus di lakukan oleh pemerintah, individu, masyakarat dan aktor lainnya dalam menanggapi isu globalisasi yang sedang terjadi saat ini. Setiap elemen bangsa ini harus memiliki strategis dan upaya-upaya untuk mengurangi dampak arus globalisasi.
           


Upaya-upaya mengatasi dampak globalisasi bagi kebudayaan Indonesia     :
1.      Memperkuat jati diri bangsa (identitas nasional) dan memantapkan budaya nasional. Memperkokoh ketahanan nasional sehingga mampu menangkal penetrasi budaya asing yang bernilai negative dan memgasilitasi adopsi budaya asing yang produktif dan bernilai positif.
2.      Melestarikan adat istiadat dan budaya daerah. Dampak negative globalisasi membuat budaya luar dapat dengan mudah kita ketahui.
3.      Adanya seleksi bagi budaya asing yang masuk ke Indonesia. Budaya asing yang masuk ke Indonesia harus dipilih sesuai dengan adat istiadat dan norma-norma yang berlaku di Indonesia.
4.      Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya seni budaya Indonesia.
5.      Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri.
6.      Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan rasa cinta terhadap kebudayaan dalam negeri
7.      Mengenalkan dan mengajarkan adat istiadat dan kebudayaan Indonesia sejak dini.
Dengan begitu adat-istiadat yang telah lama ada yang bersifat turun temurun akan tetap terjaga dalam membina karakter bangsa. Perubahan pemikiran akan masuknya arus globalisasi akan meminimalisirkan akan pengaruh dari globalisasi. Globalisasi akan berdampak baik bagi adanya perspektif yang bersifat Plurisme dan mengakui adanya adat- istiadat yang bernilai tinggi. Nilai-nilai etika dan norma akan berdampak sangat positif apabila ditanamkan sejak dini dan adanya pembatasan arus globalisasi agar tidak terjadinya kemunduran nila-nilai tradisional.

Kesimpulan
Di era globalisasi ini kita sebagai bangsa Indonesia harusnya tetap mempertahankan nilai-nilai budaya yang ditanam kan oleh para leluhur bangsa indonesia. Hal tersebut harus dimulai dari diri individu masing-masing yang paling dominan dalam menghadapi arus globalisasi ini  dan peran dari orang tua sangatlah dibutuhkan dalam mefasilitasi dalam hal prespektif etika, moral dalam berwarga negara dan dibantu oleh peran pemerintah indonesia dalam mengambil kebijakan akan globalisasi ini. Ditengah maraknya globalisme dengan segala atributnya, berupa modernisasi, sikap kapitalisme, keterbukaan, Kemudahan, dan kamajuan teknologi, merupakan tantangan bagi eksistensi nilai-nilai tradisional. Peran para kapital asing semakin besar dan ketergantungan negara terhadap pihak asing semakin menyudutkan peran negara di mata warrga negara.

DAFTAR PUSTAKA
Alam, Bachtiar. (1998) Globalisasi dan perubahan Budaya : Perspektif Teori Kebudayaan. Universitas Indonesia
Nurhaidah, M. Insya Musa. (2015) Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa  Indonesia. Jurnal Pesona Dasar. Universitas Syiah Kuala.



Comments

Popular Posts