Populasi yang berlebihan terhadap Bertumbuhan Ekonomi


Populasi yang berlebihan terhadap Bertumbuhan Ekonomi
NAMA             : DANDI KRISMON PANGESTU
NPM                : 18.95.0068
Pembangunan merupakan salah satu proyek atau pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terhadap pemerintahan di era Global. Semenjak pasca perang dunia II pemerintahan dunin    mengeser kearah yang bersifat multipolar dan mengedepakan kerja sama antar negara dan memajukan industry masing-masing. Begitu  pun dengan pembangunan menjadi salah satu bentuk yang diselenggarakan oleh pemerintahan terutama Indonesia sendiri. Pembangunan Infrastuktur, Pembangunan konomi, Pembangunan Moral, dan lain-lain. Rencana    Pembangunan dalam jangka Panjang nasional ( RPJPN ) 2005-2025 merupakan salah satu penjabaran dari terbentuknya pemerintahan Republik Indonesia Tahun 1945 ( UUD 1945 ). Pembangunan yang membutuhkan setidaknya dalam kuran waktu 25 tahun. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan dukumen jumlah penduduk Indonesia saat ini dan yang akan datang sangat diperlukan dalam penyusunan perencanaan pembangunan (Badan Pusat Statistik, 2013). Dalam memenuhi tujuan tersebut diperlukan informasi kependudukan yang dapat menunjang perencanaan di masa mendatang, Baik di tingkat nasional maupun Tingkat Provinsi. Disamping Faktor jumlah penduduk diperlukan juga suatu proyeksi Parameter kependudukan Seperti ; Struktur umur penduduk, Angka Kelahiran total, serta angka harapan hidup penduduk. Oleh karena itu, sebagai bahan perencanaan pembangunan tersebut diperlukan penyusun proyeksi.
Pertumbuhan terhadap Ekonomi

Jumlah kependudukan yang semakin pesat dan bertambah dikararekan jumlah angka kelahiran yang setiap tahunnya bertambah. Indoensia Merupakan salah satu penduduk terbesar di dunia. Pertumbuhan suatu negara tergantung bagaimana seefektif mungkin dalam memaksimalkan dan menyeimbangkan angka kelahiran dan jumlah lapangan pekerjaan. Ekonomi menjadi tujuan semua negara setelah berakhirnya persaingan yang bersifat bipolar. Indonesia mengalami permasalahan terhadap pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi, Masih banyak terdapat penduduk mereka yang kurang layak dalam hal pekerjaan. Pada tahun 2014, dari jumlah 183.0 juta penduduk usia kerja (15 tahun ke atas ) sekitar 121,9 juta orang diantaranya aktif dalam perekonomian ( BADAN PUSAT STATISTIK ). Melihat hal tersebut usia dalam ketenagakerjaan di Indonesia di range 15 tahun, yang mana seharusnya diusia tersebut menempuh bangku Pendidikan bukan melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh orang dewasa. Jumlah angka kelahiran yang tinggi tentunya menjadi hal yang perlu diatasi terutama negara bekembang. Bukan tidak jarang akibat terjadinya angka kelahiran yang tinggi menyebabkan suatu permasalahan yaitu konlfik internal.

Maka dari itu dibutuhkan adanya proyeksi Pembangunan parameter kependudukan. Menkonsolidasikan dan sosialiasi terhadap angka kelahiran dan perkembangan ekonomi kemasyarakat yang belum mengetahui akan pentingnya angka kemakmuran. Tentunya dengan adanya Program Keluarga berencana yang dilakukan oleh Indonesia merupakan langkah yang baik dalam pertumbuhan ekonomi dan angka kelahiran. Rencana strategi program kependudukan dan Kb pada tahun 2013-2014 diarahkan untuk menigkatkan akunstabilitas dan program keluarga keberencana dalam mendudukung terwujudkan penduduk yang seimbang dan pembangunan wawasan kependudukan dan keluarga kecil berencana. Akan tetapi banyak yang menyatakan apabila kepemilikan atau pun seorang pasangan dalam menentukan jumlah keturunan enggan dalam mengikuti program keluarga berenca tersebut. Hal tersebut menjadi pro dan kontra dengan adanya program keluarga berencana. Apabila program Keluarga berencana di lakukan akan berdampak dalam pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan keseimbangan antara tenaga kerja dan angka kelahiran. Jika hal tersebut di lakukan dapat merubah perspektif masyarakat akan penting pertumbuhan ekonomi dan dapat meningkatkan Pendidikan penduduk Indonesia. Di usia 15 tahun dapat menikmati bangku Pendidikan agar dapat membangun perekonomian keluarga dan negara. Negara berkembang akan terus mengelut akan permasalahan yang akan terus datang seiringnya berjalan waktu. Permasalan Pupolasi yang dihadapi negara berkembang dapat memicunya perpecahan yang terjadi. Maka dari itu mengurangi suatu populasi atau angka kelahiran dapat dilakukan untuk merubah kehidupan yang lebih aman dan sejahtera. Peran pemerintah dalam menanggapi hal tersebut harus mempunyai respon yang tinggi dalam melakukan konsultasi ke masyakat dalam menyeimbangkan anatara pertumbuhan populasi penduduk dan angka kemakmuran. Maka dari itu, Permasalahan yang dapat teratasi akan sedikit demi sekidit teratasi dengan adanya keseimbangan. Permasalahn seperti pangguran akan teratasi walaupun tidak instan untuk mencapai hal tersebut dalam waktu yang singkat. Tingkat populasi harus menjadi bahan yang di jadikan topik dalam membangun masyarakat yang maju dan berwawasan tinggi. Peran masyarakat dan pemerintah harus saling koordinasi dan saling bekerja sama dalam memajukan perkembangan bangsa.

Referensi/ Daftar Pustaka
Bappenas ( 2018 ) Proyeksi  Penduduk Indonesia 2010-2035 [online] available at : https://www.bappenas.go.id/files/5413/9148/4109/Proyeksi_Penduduk_Indonesia_2010-2035.pdf
ejurnal.kependudukan.lipi.go.id ( 2018 )  Index jurnal [ online ] available at : http://ejurnal.kependudukan.lipi.go.id/index.php/jki/article/download/274/pdf_1
Researchgate net (2018) kemandirian keluarga berencana (KB) pada pasangan usia subur di kota yogyakarta  available at :
https://www.researchgate.net/publication/307445716_Kemandirian_Keluarga_Berencana_KB_pada_Pasangan_Usia_Subur_di_Kota_Yogyakarta







Comments

Popular Posts